Dalam suatu penyelidikan, polisi mengarah pada sebuah surat dengan tulisan tangan yang merupakan barang bukti yang sangat penting untuk mengungkap sebuah misteri pembunuhan.
Menurut dugaan polisi surat tersebut adalah tulisan tangan si A tersangka pembunuh. Si A punya sahabat dekat bernama B yg tinggal di kota lain. Untuk memastikannya polisi memanggil si B untuk diperiksa sebagai saksi.
Polisi (P) : "Sudah berapa lama saudara kenal si A?"
Si B (B) : "Kira-kira 2 tahun, Pak."
(P) : "Selama 2 tahun itu apakah saudara sering korespondensi dengan si A?"
(B) : "Ya, sering pak..."
(P) : (sambil menyodorkan secarik kertas dengan tulisan tangan) "Saudara kenal dengan tulisan ini?"
(B) : (dengan kening sedikit mengernyit si B menggelengkan kepala tanda tidak mengenal tulisan itu)
(P) : (sambil menghardik) "Benar saudara tidak mengenali tulisan ini? Jangan bohong, saudara bisa dikenai sanksi berat karena melindungi kejahatan dan kesaksian palsu! Bukankah tadi saudara bilang kenal dia sudah lama dan sering korespondensi!"
(B) : (Tidak kalah galak dan sambil berdiri) "Bagaimana saya bisa mengetahui itu tulisan sahabat saya atau bukan, selama ini... kami berkorespondensi lewat e-mail."
(P) : "?????"
Menurut dugaan polisi surat tersebut adalah tulisan tangan si A tersangka pembunuh. Si A punya sahabat dekat bernama B yg tinggal di kota lain. Untuk memastikannya polisi memanggil si B untuk diperiksa sebagai saksi.
Polisi (P) : "Sudah berapa lama saudara kenal si A?"
Si B (B) : "Kira-kira 2 tahun, Pak."
(P) : "Selama 2 tahun itu apakah saudara sering korespondensi dengan si A?"
(B) : "Ya, sering pak..."
(P) : (sambil menyodorkan secarik kertas dengan tulisan tangan) "Saudara kenal dengan tulisan ini?"
(B) : (dengan kening sedikit mengernyit si B menggelengkan kepala tanda tidak mengenal tulisan itu)
(P) : (sambil menghardik) "Benar saudara tidak mengenali tulisan ini? Jangan bohong, saudara bisa dikenai sanksi berat karena melindungi kejahatan dan kesaksian palsu! Bukankah tadi saudara bilang kenal dia sudah lama dan sering korespondensi!"
(B) : (Tidak kalah galak dan sambil berdiri) "Bagaimana saya bisa mengetahui itu tulisan sahabat saya atau bukan, selama ini... kami berkorespondensi lewat e-mail."
(P) : "?????"
Sumber: http://ketawa.com/2010/01/11/6581-tulisan-tangan-untuk-mengungkap-kasus-pembunuhan.html#ixzz2Y566WJNp
Tidak ada komentar:
Posting Komentar